Hubungan Lama Puasa dengan Kejadian Post Anesthetic Shivering pada Pasien Pasca Spinal Anestesi di RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara
Abstract
Anestesi spinal merupakan salah satu teknik anestesi regional yang dihasilkan dengan menghambat saraf spinal di dalam ruang subaraknoid oleh zat-zat anestetik lokal. Menggigil pasca anestesi dapat membuat pasien tidak nyaman yang menyebabkan peningkatan rasa sakit di lokasi pembedahan. Setiap pasien spinal anestesi sebelum dilakukan tindakan pembedahan akan melakukan puasa. Kejadian shivering akan menimbulkan ketidaknyamanan bagi pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan lama puasa dengan kejadian post anesthetic shivering pada pasien pasca spinal anestesi di RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara. Penelitian ini menggunakan korelasi analitik dengan pendekatan cross sectional. Teknik sampel dengan Total Sampling. Jumlah sampel sebanyak 50 responden. Penelitian menggunakan Observasi yang berisi tentang data pasca spinal anestesi yang meliputi umur, jenis kelamin, lama puasa, kejadian post anesthetic shivering. Hasil penelitian diperoleh Usia pasien pasca spinal anastesi paling banyak adalah pasien dengan kategori dewasa awal sejumlah 36%, Jenis kelamin mayoritas adalah perempuan sejumlah 70%. Lama puasa pada pasien pasca spinal anastesi diperoleh hasil kategori lebih dari 6 jam sejumlah 60%. Kejadian shivering pada pasien pasca spinal anastesi diperoleh kejadian shivering sejumlah 44%. Terdapat hubungan lama puasa dengan kejadian post anesthetic shivering pada pasien pasca spinal anastesi di RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara dengan p-value 0,00 (<0,05).
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.