Hubungan Kepatuhan Tirah Baring dengan Keluhan Nyeri Kepala 12 Jam Pasca Spinal Anestesi di RSUD Depati Bahrin

  • Riski Saputra Universitas Harapan Bangsa
  • Wilis Sukmaningtyas
  • Tri Sumarni
Keywords: tirah baring, nyeri kepala pasca sepinal, regional anestesi sepinal

Abstract

Tindakan anestesi akan memberikan dampak atau komplikasi pada pasien, salah satu komplikasi tindakan spinal anestesi adalah sakit kepala pasca fungsi anestesi. Tirah baring harus dilakukan pasca anestesi bertujuan untuk mengurangi nyeri kepala. Bila tidak dilakukan tirah baring maka sakit kepada post anestesi yang dialami pasien akan semakin memburuk. Sakit kepala setelah anestesi spinal biasanya semakin memburuk bila pasien duduk atau berdiri. Penelitian ini bertujuan apakah ada Hubungan Kepatuhan Tirah Baring Dengan Keluhan Nyeri Kepala 12 jam Pasca Spinal Anestesi Di Rsud Depati Bahrin. Metode penelitian ini menggunakan desain studi potong lintang (cross sectional). Teknik sampling dalam penelitian ini adalah non probality sampling sebanyak 40 responden dengan spinal anestesi, pengambilan data dengan teknik observasi di ruang rawat inap. Setelah 12 jam pasca spinal anestesi selesai dilakukan pengukuran nyeri. Responden yang patuh tirah baring pasca spinal sebanyak 28 responden (70,0%), responden yang paling banyak mengalami nyeri kepala ringan 12 jam pasca spinal anestesi sebanyak 14 responden (75,0%). Analisis data menggunakan uji chi square dengan nilai p value 0,000 ˂ 0,05. Bahwa ada hubungan kepatuhan tirah baring dengan keluhan nyeri kepala 12 jam pasca spinal anestesi di RSUD Depati Bahrin.

Published
2022-12-28
How to Cite
Saputra, R., Sukmaningtyas, W., & Sumarni, T. (2022). Hubungan Kepatuhan Tirah Baring dengan Keluhan Nyeri Kepala 12 Jam Pasca Spinal Anestesi di RSUD Depati Bahrin. Seminar Nasional Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat, 2(1), 497-501. https://doi.org/https://doi.org/10.35960/snppkm.v2i1.1131