Efektifitas Pemberian Tramadol 0.25mg/Kgbb Terhadap Penurunan Gejala Shivering Pasca Spinal Anestesi di Rumah Sakit Umum Prof Dr. R. D. Kandou Manado
Abstract
Shivering pasca operasi adalah komplikasi umum anestesi. Menggigil diyakini dapat meningkatkan konsumsi oksigen, meningkatkan risiko hipoksemia, menginduksi asidosis laktat, dan pelepasan katekolamin. Oleh karena itu dapat meningkatkan komplikasi pasca operasi terutama pada pasien berisiko tinggi. untuk mengetahui efektifitas pemberian tramadol 0.25mg/kgbb terhadap penurunan gejala shivering pasca spinal anestesi. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, yaitu penelitian yang menggunakan angka-angka untuk menganalisis subyek penelitian. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian observasional analitik. Instrumen penelitian menggunakan ceklist. Analisa data yang digunakan analisis univiariat. Shivering sebelum diberikan tramadol 0.25mg/kgbb, derajat shivering dengan shivering ringan berjumlah 25 orang, shivering sedang berjumlah 31 orang, dan shivering berat berjumlah 14 orang. Sedangkan shivering setelah diberikan tramadol 0.25mg/kgbb, derajat shivering menurun menjadi tidak shivering 53 orang, shivering ringan 12 orang dan shivering sedang menjadi 5 orang. Hasil penelitian menunjukkan ada efektifitas pemberian tramadol 0.25mg/kgbb terhadap penurunan gejala shivering pasca spinal anestesi dengan nilai p value 0,000<0,05.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.