Pengaruh Jenis Pelarut Ekstraksi Bertingkat Pelepah Pisang Nangka (Musa Paradisiaca Var Formatypicaatu) Terhadap Aktivitas Antioksidan
Abstract
Tanaman pisang memiliki kandungan antioksidan dalam kategori tinggi yang berpotensi untuk diekstraksi agar dapat dimanfaatkan kandungan antioksidannya. Proses ekstraksi tersebut dipengaruhi oleh penggunaan pelarut yang berbeda yang mana akan menghasilkan ekstrak dengan kandungan antioksidan yang berbeda. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh jenis pelarut pada ekstraksi bertingkat pelepah pisang nangka terhadap aktivitas antioksidan serta pelarut yang menghasilkan aktivitas terbaik pada pelepah pisang nangka. Uji aktivitas antioksidan dilakukan dengan metode DPPH (2,2-Diphenyl-1-Picrylhydrayl) menggunakan intrumen spektrofotometer UV-Vis. Sebagai pembanding digunakan vitamin C. Data yang diperoleh diuji normalitas dan homogen dan didapatkan nilai signifikansi>0.05 yang selanjutnya dilakukan uji one way ANOVA. Hasilnya menunjukkan adanya perbedaan jenis pelarut berpengaruh nyata (p<0,05) terhadap nilai IC50. Pelarut metanol menghasilkan aktivitas antioksidan yang terbaik berdasarkan nilai IC50 sebesar 22,50 ppm.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.