Uji Aktivitas Antitukak Lambung Ekstrak Rimpang Kunyit Hitam (Curcuma Caesia Roxb.) Pada Tikus Jantan (Rattus Norvegicus)
Abstract
Kunyit hitam (Curcuma caesia Roxb.) merupakan tanaman obat tradisional, salah satunya digunakan untuk mengobati tukak lambung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan metabolit sekunder dan aktivitas ekstrak rimpang kunyit hitam dalam memperbaiki kerusakan lambung tikus jantan (Rattus norvegicus). Metode yang digunakan adalah permodelan tukak lambung dengan aspirin. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap dengan 25 ekor tikus jantan yang dibagi menjadi tiga kelompok perlakuan ekstrak kunyit hitam (50, 100, dan 200 mg/200 gBB), kontrol negatif (aquades), dan kontrol positif (sukralfat 72 mg/200 gBB). Induksi aspirin dilakukan selama 5 hari, diikuti pemberian sediaan uji selama 7 hari. Pada hari ke-13, tikus dibedah dan dilakukan penilaian terhadap jumlah dan keparahan tukak lambung. Hasil menunjukkan bahwa diantara ketiga dosis ekstrak kunyit hitam yang paling signifikan adalah dosis 200 mg/200 gBB (p<0,05) menggunakan analisis statistik Kruskal–Wallis. Dosis 200 mg/200 gBB menunjukkan skor tukak rata-rata 2,4±0,800 dan efek proteksi 85,88%, mendekati sukralfat (skor 1,2±0,447; proteksi 92,94%) (p<0,05) menggunakan analisis statistik Mann–Whitney. Penelitian ini menunjukkan aktivitas kunyit hitam sebagai agen antitukak dalam bidang fitofarmaka karena mengandung alkaloid, fenolik, flavonoid, tanin, dan terpenoid.

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.









