Hubungan Motivasi Diri dengan Kemampuan Empati Mahasiswa Keperawatan di Universitas Harapan Bangsa
Abstract
Motivasi yang tinggi pada seseorang diharapkan dapat menjadikan semangat dalam belajar dan dapat mendapatkan prestasi yang baik sehingga pada akhirnya dapat menjadi lulusan atau perawat yang berkualitas dan profesional. Penurunan motivasi diri seiring dengan penurunan kemampuan empati. Empati berperan penting bagi perawat yakni mampu memenuhi kebutuhan, perasaan dan permasalahan pada pasien. Empati mempunyai dampak yang positif antara kualitas hubungan perawat dengan pasien, juga kualitas dalam pemberian asuhan keperawatan. Tujuan dalam penelitian ini untuk mengetahui hubungan motivasi diri dengan kemampuan empati mahasiswa Sarjana Keperawatan Universitas Harapan Bangsa. Penelitian ini menggunakan metode survei analitik. Responden yang digunakan yaitu semua mahasiswa semester IV, VI dan VIII dengan menggunakan teknik pengambilan sampel menggunakan accidental sampling sejumlah 71 mahasiswa. Kuesioner penelitian ini memakai kuesioner motivasi diri (Motivasi Menjadi Perawat) dengan kemampuan empati (Jeferson Scale Physician Emphaty), analisis data pada penelitian ini menggunakan uji Spearman Rank. Peneliti mendapatkan hasil usia responden rata-rata berusia 21,28 tahun dengan jenis kelamin yang paling dominan perempuan (83,1) dengan mahasiswa yang memiliki hasil yang sama yaitu pada semester IV dan VI (33,8%). Motivasi diri pada mahasiswa Keperawatan S1 semester IV, VI dan VIII di Universitas Harapan Bangsa yang paling dominan adalah motivasi tinggi (70,4%). Kemampuan empati pada mahasiswa Keperawatan S1 semester IV, VI dan VIII di Universitas Harapan Bangsa sebagian besar pada kategori baik (95,8%). Hasil analisis didapatkan bahwa tidak terdapat hubungan motivasi diri dengan kemampuan empati mahasiswa Sarjana Keperawatan Universitas Harapan Bangsa dengan p value 0,155 (p > α).

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.