Pengaruh Range of Motion (ROM) terhadap Kekuatan Otot pada Pasien Post Operasi Open Reduction Internal Fixation (ORIF) di RSUD Ajibarang
Abstract
Open Reduction Internal Fixation (ORIF) merupakan salah satu tindakan medis dengan pembedahan. Pasca tindakan bedah pasien biasanya akan dibebat sehingga mengurangi pergerakan, yang dapat mengakibatkan hambatan mobilitas fisik dan menyebabkan gangguan pada otot. Intervensi keperawatan post operasi fraktur yang dapat dilakukan adalah mobilisasi dini secara bertahap dapat dimulai dari latihan range of motion (ROM). Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh range of motion (ROM) terhadap kekuatan otot pada pasien post operasi Open Reduction Internal Fixation (ORIF) di RSUD Ajibarang. Desain penelitiannya pre experiment dengan jenis one group pretest-posttest design. Sampel dalam penelitian ini adalah pasien post operasi ORIF sebanyak 18 pasien dengan teknik consecutive sampling. Instrumen penelitian menggunakan penilaian MMT dan SOP Range of Motion (ROM) dengan analisis data menggunakan uji wilcoxon. Hasil penelitian menunjukkan kekuatan otot pada pasien post operasi Open Reduction Internal Fixation (ORIF) sebelum diberikan range of motion (ROM) memiliki rata-rata kekuatan otot adalah 2,39 dan sesudah diberikan range of motion (ROM) memiliki rata-rata kekuatan otot adalah 4,17. Ada pengaruh range of motion (ROM) terhadap kekuatan otot pada pasien post operasi Open Reduction Internal Fixation (ORIF) dengan nilai p value (0,0001).
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.