Pengaruh Pemberian Terapi Murottal terhadap Penurunan Kecemasan Pasien Pre Operasi Open Reduction Internal Fixation (ORIF) di Ruang Instalasi Bedah Sentral Rumah Sakit Siaga Medika Banyumas
Abstract
Open Reduction Internal Fixation (ORIF) merupakan salah satu tindakan medis dengan pembedahan. Pembedahan dapat memunculkan kecemasan saat akan menjalaninya. Kecemasan yang timbul bisa merugikan pasien sendiri karena berefek pada pelaksanaan operasi. Terapi komplementer saat ini mengalami peningkatan dalam proses penggunaannya dalam menurunkan kecemasan, salah satunya adalah terapi murottal. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh pemberian terapi murottal terhadap penurunan kecemasan operasi pasien Open Reduction Internal Fixation (ORIF) di Ruang Instalasi Bedah Sentral (IBS) Rumah Sakit Siaga Medika Banyumas. Desain penelitiannya quasy experiment dengan jenis pre-posttest control group design. Pasien operasi ORIF dijadikan sampel pada penelitian ini sebanyak 36 pasien yang terbagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok eksperimen (18 responden) dan kelompok kontrol (18 responden), pengambilan sampel dengan teknik consecutive sampling. Instrumen penelitian yang digunakan yaitu kuesioner The Amsterdam Preoperative Anxiety and Information Scale (APAIS) dengan analisis data menggunakan uji wilcoxon dan mann-whitney. Hasil penelitian memperlihatkan kecemasan pasien pre operasi sebelum diberikan perlakuan dalam tingkat sedang (44,4%) dan sesudah perlakuan dalam tingkat ringan (27,8%). Tingkat kecemasan sebelum dan sesudah diberikan terapi murottal terdapat perbedaan (p value: 0,001) dan tidak ada perbedaan tingkat kecemasan pada responden kelompok kontrol (p value: 1,000). Kesimpulan dalam penelitian ini adalah terapi murottal memiliki pengaruh terhadap kecemasan pasien pre operasi ORIF

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.