Studi Kasus pada Pasien Stroke Non Hemoragik Tn S dengan Hambatan Mobilitas Fisik di Ruang Anggrek RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga
Abstract
Stroke non hemoragik disebabkan karena trombosis maupun emboli yang menyebabkan tersumbatnya pembuluh darah otak, yang mengurangi pasokan glukosa dan oksigen ke otak, dan menyebabkan kematian sel atau jaringan. Salah satu gejala yang dikeluhkan atau dirasakan pasien adalah kelemahan pada ekstremitas kanan yang menyebabkan hambatan mobilitas fisik. Dampak serta komplikasi yang mungkin terjadi apabila hambatan mobilitas fisik pada pasien tidak teratasi dengan baik dapat mengganggu kemampuan pasien dalam melakukan aktivitas sehari-hari, menyebabkan kontraktur, dan kecacatan pada pasien. Tujuan studi kasus ini untuk mendeskripsikan studi kasus pada pasien stroke non hemoragik Tn S dengan hambatan mobilitas fisik di Ruang Anggrek RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga. Data dikumpulkan melalui teknik wawancara, observasi, pemeriksaan fisik dan studi dokumentasi. Salah satu penatalaksanaan untuk meningkatkan mobilisasi pada pasien yaitu dengan melakukan tindakan ROM (Range of Motion). Latihan ROM (Range of Motion) merupakan jenis latihan yang dapat meningkatkan ketahanan gerakan sendi normal dan meningkatkan kekuatan otot. Selama 2x24 jam dilakukan tindakan keperawatan ROM secara berturut-turut didapatkan hasil terjadi peningkatan kekuatan otot pada ekstremitas kanan 2 menjadi 3. Keluarga perlu memberikan dukungan kepada pasien untuk meningkatkan motivasi, mempercepat proses pemulihan, dan mencegah terjadinya komplikasi.
![Creative Commons License](http://i.creativecommons.org/l/by/4.0/88x31.png)
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.