Pijat Woolwich dan Pijat Oksitoksin terhadap Kelancaran Produksi ASI pada Ibu Menyusui di Puskesmas Semparuk Kabupaten Sambas
Abstract
ASI merupakan nutrisi yang terbaik untuk bayi usia 0 sampai 2 tahun, merupakan periode emas (golden period) pertumbuhan dan perkembangan anak. Target cakupan ASI eksklusif di Kabupaten Sambas Tahun 2020 ditetapkan sebesar 72,7%, dari 27 puskesmas hanya 10 puskesmas yang mencapai target. Produksi ASI dipengaruhi oleh 2 hormon penting yaitu hormon prolaktin dan oksitosin. Pijat oksitosin dan pijat woolwich adalah salah satu terapi non farmakologi yang dilakukan untuk memperlancar produksi ASI. Penelitian ini bertujuan menganalisis perbedaan pengaruh pijat woolwich dan pijat oksitosin terhadap kelancaran produksi ASI pada ibu menyusui. Menggunakan desain quasi experimental dengan pendekatan post test only non equivalent control grup design. pada 36 responden di Puskesmas Semparuk. Hasil uji analitis tidak didapatkan sel dengan nilai expected kurang dari lima. Berdasarkan uji chi square tidak ada perbedaan pengaruh antara kombinasi pijat woolwich dan pijat oksitoksin terhadap kelancaran ASI pada ibu menyusui di wilayah Puskesmas Semparuk dengan taraf signifikan (OR = 2.125; 95% CI = 0.175–25.775; p = 1.000). Tidak ada perbedaan pengaruh kombinasi pijat woolwich dan pijat oksitosin terhadap kelancaran produksi ASI pada ibu menyusui.

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.